Sabtu, 19 Maret 2011

Perjalanan Menuju Alkindi

   
 Aku bersama ngaliman,faqih dan fuad pergi ke kaliurang untuk boking dan DP tempat
Karena pembicara sudah dapat ,di tengah perjalanan kami menuju lokasi tiba-tiba hujan turun,dari pada kami basah,kedingaina di jalan
Maka fuad dan faqih berinisiatip tuk mampir di rumah makan sambil beteduh sampai hujannya reda,
Perutku laper rasanya pingin makan mie kuah dingin-dingin gini, kami duduk sambil nonton silet dan
Memesan teh panas 3 dan kopi susunya 1. Selesai minuman di hidangkan aku melihat ke ait teh panasku,dalam hati berkata “kok teh idak panas yo dan ada kayak serbuk lagi di air minumku, setelah itu pesan lagi mie rebut  untuk 4 orang,sambil menunggu lagi pesanan kami nonton spongebob yang lucu dan konyol tingkahnya. Setelah selesai mie rebusnya kami makan,tiba-tiba ibunya bilang “walah malah ketinggal minyak mienya,satu persatu minyaknya di kasih”. Sebenarnya aku merasa mual saat maem mie,karena di mulutku terasa aneh,tak tau aku yang lain gimana rasa mie ya. Sambil nonton aku dan faqih ngemil kerupuk.
Saat mau bayar kita tanya :
“Berapa buk semuanya”
“ibunya menghitung “
“semuanya Rp. 32500 “
Kami semua terkejut kok mahal banget Cuma makan mie,teh panas,kopi susu dan kerupuk sampai segitu. Hujan pun sudah reda kami mulai melanjutkan perjalan,ada-ada aja penghalangnya udah tadi hujan eh,sekarang ban motor faqih malah bocor,ya udah aku dan ngaliman cari tempat tambal bal sampai ke atas,tak tanya ama bapak jaga gerbang pintu masuk kawasan wisata malah bilangnya
“tak ada di atas,adanya di bawah dekat tikungan”
Turunlah aku dan ngaliman,malah faqih dan fuad di tempat yang bapak itu bilang tak taunya Cuma bisa isi angin ban motor aja. Kita masuk di kawasan wisata kaliurang dengan membayar karcis tuk masuk seharga Rp. 9000 untuk 2 kendaraan sepeda motor dan 4 orang.
Aku dan ngaliman mencari lagi tambal ban akhirnya ketemu juga tapi tak bisa nambal bisanya ganti ban. Aku dan faqih jalan menyelusuri jalan yang sepi dan gelap sambil mendorong motor agar sampai ke tempat tambal ban. Akhirnya nyampe aku dan faqih menges-menges langsung duduk,faqih tanya sama bapaknya
 “Berapa pak harganya”
“tak lihat dulu ukurannya”
“harganya Rp. 42500”
Aku dan faqih “ahh”mahal amat biasanya ndak nyampe segitu,
Kali aja karena udah malam,pantes aja perut bapaknya gendut,hahahahhaa
Itu kata-kata aku dan faqih di pesan singkat lewat handphone.
Kita semua melanjutkan perjalanan lagi,sama seperti tadi suasana yang gelap tak ada lampu dan hening menyelimuti perjalanan kami menuju wisma. Setelah nyampe aku melihat tempatnya
Kata-kata yang pertama aku ucapkan di hati dan lisan “ndak setuju karena serem”
Sambil lihat-lihat dalamnya dan berbincang-bincang,celetulah faqih.
“aneh juga kalau pembicara sudah dapat tapi tempat belum di boking”
“itu candaan kami dengan penjaga wisma”
“sambil tertawa dan makan coklat coki-coki..”
Kami pun berpamitan tuk pulang,fuad dan faqih bilang man lewat bawah bisa kok.
Saat di perempatan kami malah bingung lewat mana jalannya,mana gelap nggak ada penerangan lagi jalannya. Kami terus aja menyelusuri jalan gelap,kiri,kanan kebun dan sawah. Dalam hatiku terus membacakan doa.
“aku udah mulai merinding,mungkin fuad,ngaliman dan faqih bisa melihat disekelilingnya.
Aku,faqih,ngaliman dan fuad “wah kayaknya tersesat ni”
Faqih tanya sama bapak yang di jalan “pak lewat jakal kemana ya pak?”
“Ya lurus aja”itu yang aku dengar,tapi tetap aja aku masih merinding karena belum keluar dari pedesaan itu. Akhirnya setelah perjalanan yang cukup melelahkan dan sunyi itu.kami keluar di jakal km 19,5.
“Huft, syukur alhamdulillah sudah keluar”hehehe 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar